Minggu, 04 Januari 2009

Inter Masih Bisa Dikejar


Clarence Seedorf meyakini Milan dapat mengejar selisih sembilan poin dari pimpinan klasemen Inter Milan, meski mereka harus bermain lebih konsisten.

"Untuk mengejar Inter kami benar-benar membutuhkan konsistensi, lebih dari yang biasanya," ujar sang gelandang

"Namun, aku tidak akan terlalu pesimis. Jika kami menghitung gol untuk kemenangan 2-1 atas Siena tidak konsisten, maka selisih poin akan dapat terkejar meski tertinggal tujuh atau sembilan poin."

"Jika kami dapat melakukannya dengan baik di paruh kedua musim ini, maka kami dapat meraih sesuatu yang impresif," paparnya.

Nerazzurri akan mempertahankan keunggulan mereka di puncak klasemen dengan sekuat tenaga dan kemenangan kontroversial mereka di Siena, ketika Douglas Maicon mencetak gol telatnya yang jelas-jelas offside.

Di pekan yang sama, Milan dihajar Juventus 4-2, yang membuat selisih poin mereka menjadi sembilan poin.

"Aku harap di tahun baru ini tim dapat menjaga tingkat fisik mereka," lanjut Seedorf di pemusatan latihan Rossoneri di Dubai.

'"Langkah ini kurasa dapat mendatangkan peluang yang lebih baik untuk bermain lebih kompetitif dan menantang."

"Tak perlu disangkal hingga kini kami membuat beberapa kesalahan, namun itu juga membuktikan raihan 33 poin adalah sesuatu yang positif sejauh ini."

Sabtu, 03 Januari 2009

Kaka Yakin Scudetto


Rossoneri kini tertinggal sembilan poin di belakang Inter dalam perburuan scudetto, namun itu tidak memperkecil hati Kaka untuk tetap optimis meraih gelar Liga Italia.

Gelandang Milan Kaka tampaknya sangat berjuang untuk meraih trofi musim ini, dengan titel Serie-A sebagai target utamanya

Kaka berharap Rossoneri dapat kembali meraih trofi paling prestisius di Calcio setelah hampir lima tahun sejak terakhir mencicipi gelar tersebut.

"Musim ini kami harus kembali memenangkan sesuatu yang penting," papar pemain asal Brasil itu pada Corriere dello Sport. "Tim ini lapar kemenangan."

"Aku masih yakin Scudetto, kami dapat melakukannya. Kami punya tugas untuk berusaha memenangkannya dengan seluruh kemampuan, juga karena kesuksesan terakhir terjadi pada 2004."

"Terlalu lama dari saat ini, dan ini sangat mengganggu. Memenangkan liga juga berarti kembali ke Liga Champions. UEFA Cup di posisi ketiga.

Kaka telah berada di Milan sejak 2003. Dan dia telah bermain 176 pertandingan dengan 61 gol.

Kamis, 01 Januari 2009

Rekor Kartu Merah Tercepat

Rekor kembali tercipta dari lapangan hijau. Sayangnya, rekor yang terukir kali ini sama sekali bukan dari hal positif, melainkan rekor pemain di level senior yang menerima kartu merah tercepat sepanjang sejarah.

Adalah striker Chippenham Town, David Pratt, yang mencatatkan namanya dalam rekor tersebut. Dalam pertandingan Liga Sepakbola Inggris Selatan (Southern Footbal League) yang dilangsungkan antara Chippenham kontra Bashley. Pratt menerima kartu merah dari wasit Justin Amey saat pertandingan baru dilangsungkan tiga detik. Kartu merah tersebut diterimanya akibat terjangannnya pada pemain Bashley, Chris Kowles.

Pratt sendiri tak bisa berkomentar banyak tentang rekor dunianya tersebut. “Sangat sulit untuk menerima keputusan wasit, namun menurutnya (tindakan) itu adalah (pantas mendapat) kartu merah, maka saya harus menerimanya. Rekor dunia tersebut sama sekali bukan hal bagus untukku, itu bukan apa-apa dan saya pun tak bangga terhadapnya,” tutur Pratt kepada BBC.

Kubu Chippenham sendiri juga memilih untuk menerima keputusan wasit. “Normalnya kamu tidak akan bertemu dengan seseorang yang sangat lembut (tingkah lakunya), namun David telah kehilangan (sifat lembutnya),” ujar Sekretaris Chippenham George McCaffrey.

Sedangkan dari kubu Bashley, mereka menganggap kalau Pratt memang pantas diusir dari lapangan hijau. “Pemain itu berlaku kasar, dan bergerak lurus ke arah pemainku. (Gerakan) itu sangat berpotensi mematahkan kaki. Wasit tidak memiliki pilihan, “ ujar bos Bashley, Steve Riley.

Dengan catatan ini, Pratt telah memecahkan rekor dunia dalam soal pemain tercepat mendapat kartu merah. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh pemain Bologna, Giuseppe Lorenzo, yang menerima kartu merah karena memukul pemain lawan. Kartu merah ini diterima Lorenzo saat laga baru berjalan sepuluh detik di tahun 1990.